Cerita Dewasa || Affair Karena Exstasi Terus Ngeseks

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifVAb_jZ7CTwnS8949eySpDavOzGqKltpXbn7sFq5J8V7DaWl8y770-OcjVW_ur2U4BUYImIAnf1GP6hahTiqEA6rCyKZ5Cicg7H28mobvxs03yQ25OPWjaz2ERuc4ipA0DPf_Jw0mp__n/s640/cewek+dugem+di+club+sexy+nakal+bugil+3.jpg


Cerita Dewasa || Affair Karena Exstasi Terus Ngeseksl - Adult stories 21 adalah sebuah situs weblog yang menyediakan cerita khusus dewasa, cerita seks, cerita seks suami istri cerita mesum, cerita pemerkosaan, cerita bercinta, cerita dewasa hot, cerita sedarah, dan cerita cerita seks yang lainnya, juga menyediakan cerita dewasa seks terbaru, sehingga dimohon hanya untuk dibaca oleh yang sudah berumur diatas 21+. Berikut ini adult stories 21 akan berbagi cerita seks dewasa - Cerita Dewasa || Affair Karena Exstasi Terus Ngeseks.


Cerita Dewasa || Affair Karena Exstasi Terus Ngeseks - Pada cerita yang pertama kukirim aku menceritakan pengalaman ku ML dengan sahabat isteriku yang bernama Ena. Ena adalah seorang janda muda yang belum punya anak, karena dekat nya dia dengan isteriku, Ena ku anggap seperti adikku. Namun pada suatu ketika, aku dan Ena terlibat hubungan selingkuh yang sama sekali tidak kami rencanakan hingga kami berdua melakukan hubungan sex layaknya pasangan suami isteri. Bahkan sejak saat itu jika ada kesempatan aku dan Ena kembali melakukan hubungan sex, terus dan terus hingga kini tanpa ada satupun orang lain yang tau termasuk isteriku. Nah, buat para pembaca yang belum tau dengan ku, Aku adalah seorang pria yang sdh berumur 32 Tahun. Aku memilik seorang isteri yang bernama Bety. Kami sudah menikah selama tiga tahun namun kami blm dikaruniai seorang anak pun.. Dan sekali lagi aku mohon maaf jika tulisan ku ini agak kaku dalam penulisan nya, maklum… ini baru yang kali kedua aku mencoba menulis. Dan apa yang kutuliskan ini juga adalah merupakan cerita kisah nyata yang aku alami dalam kehidupanku tanpa melebihi dan mengurangi isi ceritanya. 

Cerita ku kali ini sedikit berbeda dengan cerita pertamaku yang menceritakan ku ML dengan teman isteriku, ceritaku yang kedua ini isinya menceritakan pengalaman ku melakukan hubungan sex dengan isteri teman ku yang bernama Yeni. Yeni orangnya cantik, kulitnya putih bersih dan mulus, dan yang paling aku suka dari Yeni yakni buah dadanya, pinggul dan pantatnya yang bahenol . Yeni umur nya -/+ sekitar 25 tahun, dia meikah dengan temanku Perli sudah 5 tahun, dan mereka baru punya seorang putra yang kini baru berumur 3 tahun. Sekedar info buat para pembaca, aku bukanlah tipe pria peselingkuh yang doyan menggangu isteri orang. Yang pasti apa yang terjadi dalam cerita ku ini adalah diluar rencanaku. Ceritanya begini……….. Yang ku ingat waktu itu adalah malam lebaran kedua, tepatnya hari raya idul fitri tahun 2009. Dan pada lebaran waktu itu aku ditinggal sendiri oleh isteriku yang pergi berlebaran dikampung org tuanya selama seminggu. 

Nah, tepat pada jam 19.00Wib malam lebaran kedua aku keluar dari rumahku menggunakan sepeda motor ku untuk jalan-jalan demi menghilangkan kejenuhanku. Bagaimana tidak, sudahlah isteri pulang kampung, Ena pula kudengar pergi lagi di Padang. Singkat ceritanya, malam itu secara kebetulan aku di undang oleh seorang teman ku yang bernama Perli kerumahnya dalam rangka silaturrahmi di hari lebaran. Bagitu sampai di rumah Perli kuparkirkan sepeda motorku, aku pun mengetuk pintu rumah Perli. Setelah beberapa kali ku ketok pintu, akhirnya pintupun terbuka. “Eh abang.., masuk bangâ€� ternyata yang membukakan pintu Yeni isterinya Perli. 

Aku sempat terdiam beberapa saat ketika melihat penampilan Yeni yang seksi dengan celana yg sangat pendek berbahan katun lembut serta mengenakan T-Shirt putih tipis hingga terlihat samara Bra dari balik bajunya verwarna hitam. Secara tak sadar aku melongo sambil menelan ludah mengaggumi tubuh Yeni. “Lah… koq malah bengong diluar….masuk bangâ€� ujar Yeni memecahkan lamunanku yang kagum padanya. “Eh…i.i..iya Yenâ€� ujar ku tergagapmelihatnamun langsung masuk “Perli ada Yen?â€� tanyaku pada isteri temanku. 

“Bang Perli keluar sebentar pergi rokok, paling bentar lagi juga pulang dia bang … udah bang masuk aja duluâ€� ujar Yeni mempersilahkan ku masuk. “Ya deh Yenâ€� Ujarku langsung masuk kerumahnya. Karena waktu itu lebaran, begitu masuk aku langsung menyodorkan tanganku ke Yeni “Maaf Lahir Bathin Ya Yen …..â€� ujarku sembari menjabat tangan Yeni. “Sama-sama ya bangâ€� ujar Yeni menjawabku. “Silahkan duduk bangâ€� ujar Yeni mempersilahkan ku duduk di kursi ruang tamunya sambil dia membukakan kue-kue lebaran yang ada di meja tamunya. “Udah Yen, jangan repot-repot, abang tak lama koqâ€� ujarku lagi. “Nggak koq bang… sebentar aku ambilkan minum ya bangâ€� ujar Yeni berlalu meninggalkan ku kebelakang. Tiba-tiba aku terpaku, Yah! Saat yeni berbalik badan meninggalkanku, tanpa sengaja mataku tertuju melihat pahanya yang putih mulus karena hanya mengenakan celana pendek, dan kemontokan pantat Yeni yang geyal geyol saat dia melangkah. aku dengan jelas dapat melihat kemulusan betis Yeni yang putih dan sintal itu. 

Tanpa kusadari kontolku tiba-tiba bangun. “Sialan!!â€� ujarku menggerutu sendiri setelah menyadari kontol ku menegang. “Hey genkâ€� tiba-tiba ada suara mengejutkan ku yang ternyata dia Perli suami nya Yeni. “Sory.. aku tadi keluar nyari rokokâ€� Perli memberi penjelasan kepadaku. “Ooh… Maaf lahir bathin ya Liâ€� ku sodorkan tanganku untuk menjabat tangan Perli. “Sama-sama ya brotherâ€� balas Perli menjawab salam ku. Belum lama kami ngobrol, tiba-tiba Yeni isteri Perli keluar dengan ditangannya membawa baki yang diatasnya minuman yang akan disuguhkan padaku. “Di minum ya bangâ€� ujar Yeni sambil menyuguhkan minuman untuk ku di meja tamu. Lagi-lagi darah ku berdesir saat melihat belahan payudara Yeni yang putih terlihat olehku saat dia jongkok menyuguhkan air di depanku. “Sungguh indah belahan dada itu, Putih dan padat terlihat dari balik baju kaos Yeni. “Ingin rasanya aku mengulum nya dengan mulutku, sungguh menggirukan sekali buah dada Yaniâ€� ucapku dalam hati sambil sempat beberapa saat aku termenung. “Hei…. Hei…. 

Airnya diminum…, koq malah melongoâ€� ujar Perli memecahkan lamunan fantasiku yang tergiur dengan keindahan buah dada isterinya. “i..iya… ini aku minumâ€� ujar ku terperanjta sambil langsung tanganku langsung menerkam gelas minuman hingga air dalam gelas itu sedikit jadi tertumpah akibat kecerobohanku. “Mikirin isterimu yaâ€� Ujar Perli kembali mengajak ku bercanda memecahkan kekakuan ku. ‘i..iya Perli, maklum orang belum pernah di tinggalkan isteri, makanya jadi linglung â€� jawabku pada Perli, seakan-akan membenarkan tebakan nya tentang lamunanku meski padahal yang sebenarnya aku negelamun akibat terpesona dengan keindahan sesuatu yang ada di balik tubuh isterinya. “Klu memang isterimu lagi g ada dirumah, mending kamu malam ini dirumahku ajaâ€� Perli menawarkan ku. “Maksudmu aku tidur disini Perli?â€� tanyaku keheranan. “Bukan… maksudku kamu disini aja temani aku, pokonya kamu g akan menyesal deh…â€� ujar Perli lagi padaku. “Maksud nya apa ya… apa dia mau nyuruh aku tidur dengan isterinya yah?â€� pikirku dalam hati. “Udah, sekarang kita kedalam ajaâ€� ujar Perli sambil menarik tanganku. Karena penasaran, sedikitpun aku tak menolak saat Perli mengajakku kedalam, yang pasti di benakku saat itu penuh dengan seribu pertanyaan. Saat kami tiba disalah satu kamar yang ada di didalam ruangan tengah rumahnya, Perli dengan posisi masih mengggandeng tangan ku tiba-tiba mengarahkan kami masuk kekamar tersebut. “Mau ngapa kita dikamar ini Perliâ€� Tanyaku sembari perasaanku semakin bingung dengan apa sebenarnya yang dimaukan Perli. 

“ini!â€� Perli tba-tiba langsung memberi ku sebuah pil bulat berwarna pink. “Obat apa ini Perliâ€� tanyaku penasaran. “Udah.. telan aja, kita kan udah lama tidak Happy bersamaâ€� ujar Perli lagi padaku. “Ooohâ€� aku tau, apa yang ada di tangan ku adalah pil setan. Yah! “ini extasi alias inek’ tuturku dalam hati. Sambil ku berpikir-pikir dalam hati, ku lihat tiba-tiba Yeni dengan penampilan nya masih seperti tadi, masuk kekamar menghampiri Perli yang kulihat mulai sibuk hendak menyetel musik. “Aman bang… anak kita udah tidur dikamar sebelahâ€� ujar Yeni memberi tau Perli suaminya. Sambil melirik kearahku kulihat Yeni dan Perli sama-sama sedang menegak sesuatu kemulutnya dan kemudian disusul dengan minum air. Rupanya mereka berdua menelan extasi itu. “Aduh gimana ini ya, aku kan udah lama tidak makan pil setan iniâ€� tuturku dalam hati sambil masih memegang- megang setengah pil yang masih ada di tanganku. 

Ada rasa takut yang bercampur dengan rasa ragu-ragu dihati ku saat itu, ketika aku disuruh menelan extasi itu. Malkumlah … bukan nya munafik, meski dulu pernah namun aku sdh lama tidak memakai pil setan itu, mgkn sudah tiga tahun aku tak pernah lagi menelan pil setan tersebut. “Udah bang…. Ditelan aja, pokoknya mlm ini kita Happyâ€� ujar Yeni yang tiba-tiba berdiri disamping ku. Sesaat aku kembali melihat keseksian tubuh Yeni yang putih yang begitu menggiurkan sekali. Sementara kulihat Perli masih asyik menyetel- nyetel musik house. “ini bang airnya, Ayo ditelan bang… apa mau aku suapkan?â€� Ujar Yeni nakal merayuku agar aku segera menelan eksatasi itu. “iya… ini abang telanâ€� jawabku sambil meraih air minum yang ada di tangan Yeni. “Nah… gitu dongâ€� ujar Yeni seperti kesenangan melihatku menelan ekstasi itu. 

Usai memberiku minum, kulihat Yeni melangkah mendekati suaminya seraya membisikan sesuatu kepada suaminya. “Oke Brother… malam ini kita Happyâ€� ujar Perli sambil mengacungkan jempol kepadaku. Usai membalas Acungan Jempol Perli, kudengar suara dentuman bas musik House pun mulai menggema terdengar diteliga ku. Hampir pada waktu yang bersamaan tiba-tiba saja lampu kamar yang tadinya terang benerang kini telah berubah jadi remang-remang menyinari kamar yang sudah dipasang peredam oleh Perli, sekuat apapun musik dibunyikan suaranya tak akan sampai keluar. Ditambah lagi suhu ruangan yang dingin oleh AC (Air Conditioner/ pendingin ruangan ½ PK) membuat suasana ruangan kamar itu seperti ruangan VIP ditempat-tempat karaoke saja. 

 Semakin lama musik yang berbunyi terdengar semakin keras saja. Sementara aku masih saja melongo duduk di salah satu kursi, kulihat di tengah-tengah ruangan Perli dan Yeni sudah asyik bergoyang mengikuti alunan-alunan musik house yang semakin bredentum-dentum suaranya. Hampir 5 menit setelah ku telan extasi tadi, kini aku mulai merasakan reaksi nya. Sulit untuk ku katakan bagaimana rasanya setelah obat itu bereaksi, yang pasti aku mulai merasa horny dan tanpa kusadari aku pun akhirnya ikut bergoyang bersama Perli dan Yeni. Semakin lama kami bertiga akhirnya bergoyang dan terus menari terbuai oleh mabuk nya Extasi. Didalam keremangan cahaya kamar malam itu, secara tak sengaja aku juga disuguhi tontonan asyik.

Mungkin karena sudah terlalu horny oleh pengaruh Extasi, dikeremangan kamar itu kulihat tubuh Yeni meliuk-liuk Erotic seperti sedang merangsang bergoyang mengikuti irama musik. Sesekali juga kadang kulihat Yeni mengangkat baju T-shirt nya sambil tangannya kanannya seperti sedang meremas buah dadanya dibalik baju kaos yang kenakannya, tangan kirinya jg terlihat menepel di perutnya masuk kedalam celana pendeknya seakan-akan sedang memain- mainkan vaginanya sendiri, ditambah lagi terkadang sikap Perli yang sambil goyang juga sambil memeluk dan meraba perut Yeni dari belakang. 

Seperti tak menghiraukan kebaradaan ku, tak lama setelah itu kulihat Yeni dan Perli saling berpagutan bibir. Sambil meremas- remasi pantat isterinya, Perli terus melumat bibir Yeni dengan buasnya. “Ookh…� sialan gerutuku dalam hati, sungguh aku jadi terangsang dan aku jadi bernafsu melihat aksi mereka. Gara-gara melihat aksi mereka, horny ON ku jadi semakin naik. Kupejamkan mataku, lalu geleng-gelengkan kepalaku kiri dan kanan, pelan hingga gelengan kepalaku semakin kencang, dan tubuhku juga bergoyang mengikuti alunan music house yang temponya semakin cepat.

Tiba-tiba “Goyang bang…â€� Aku kaget sekali mendengar suara itu. Bedesir darah ku saat ku tau siapa yang ada diibelakang ku! Yah….seseorang dibelakangku!! Saat kubuka mataku dan menoleh kebelakang, kulihat Yeni di belakangku, dengan kedua tangan nya memegang pinggangku. Sambil tertawa dan berteriak-teriak. ku genggam kedua tangannya yang berpegangan di pinggulku, ku ikuti rentak goyangan Yeni. Perli juga melakukan hal yang sama. Dia beradal di belakang Yeni sambil terus begoyang kedua tangannya juga menempel di pinggang Yeni. Kini kami bertiga seperti sedang main barongsai saja. Aku didepan, Yeni menepel di belakangku, dan Perli dibelakang isterinya. Cukup lama kami bergoyang dengan gaya seperti itu. 

Oleh karena birahi ku yang sdh terangsang oleh tontonan tadi, ditambah lagi pengaruh horny Extasi yang bawaannya membangkitkan nafsu sex, aku pun jadi sengaja mencari-cari kesempatan untuk dapat menyentuh Yeni Dalam posisi seperti itu, Setiap kali Yeni terdorong oleh Perli, secara otomatis tubuh Yeni langsung nempel di belakangku. Saat itu kurasakan bagian dadanya yang kenyal itu nempel di punggungku, dan saaat itu juga dengan pura-pura tak sengaja tanganku kuarahkan kebelakang hingga menyentuh bagian selakangan nya. Karena Yeni menggunakan celana pendek berbahan katun, saat tanganku menyentuh selakangannya aku dapat merasakan kelembutan belahan vaginanya.

Aku sangat menikmati gesekan itu “Oooohkkhhhhh….sungguh hal itu semakin membakar nafsu kuâ€� Setelah hampir 3 jam kami berjojing ria, akhirnya reaksi obat yang memabukan kami pun ngedrop. Karena tubuhku berkeringat akupun kemudian kekamar mandi untuk mencuci muka ku agar terasa segar. Saat keluar dari kamar mandi, ku lihat Yeni berdiri didepan ku sambil wajahnya kulihat tersenyum menyodorkan handuk kepadaku. Ku tatap wajah Yeni yang seski akibat pipinya yang memerah dan rambutnya yang basah kuyup oleh keringat karena tak henti-henti berjoget tadi, tanpa banyak bicara aku pun menerima handuk dari Yeni dengan perasaaan nafsu ku yang tertahan. Begitu Yeni masuk kekamar mandi, akupun meninggalkan nya melangkah untuk kembali kekamar. Didalam kamar aku tak menemukan Perli. “Kemana ya dia?â€� tanyaku dalam hati. “Perli…. Per….. Perli…..!!â€� aku memanggil-manggil mencarinya Perli. Karena tidak ada jawaban juga aku pun memlih untuk duduk saja dikamar tadi sambil kembali menikmati alunan musik house dengan volumenya yang samara-samar saja (Volume kecil) . Meski sudah tidak sekuat tadi, pengaruh extasi kurasakan ditubuhku masih terasa. 

Sambil bergoyang pelan, dalam samara-samar musik house itu, sesekali ku coba memejamkan mataku. “Oh…aku terbawa dalam hayalan, Fantasiku saat itu semakin memacu nafsu berahiku.. Okhhh., aku saat itu sempat berhalusinasi, aku melihat Yeni sedang menghisap kontolku! Oookkkhhhh… ngilu sekali rasanya kepala kontolku saat itu. kudengar suara, “Yah…itu suara Yeni, jelas sekali memanggilâ€� tiba-tiba fantasi ku buyar, satelah aku merasa seperti ada yang mencolek-colek tanganku. Saat ku buka mataku, aku menadapati ternyata Yeni ada di depanku. Sempat aku mencubit tanganku untuk memastikan bahwa aku tidak sedang berhayal. “Kenapa Bang…, koq bengnong gituâ€� ujar Yeni menyapa sembari meyakinkan ku bahwa dia benar- benar nyata ada di hadapan ku. “Eng…. Ah, Nggak Yen.., Perli mana?â€� jawabku dan kembali menanyakan suaminya. “Biasa bang., dia emang begitu. Kalau udah ngedrop lagi begini bawaannya selalu pengen berjudi â€� jawab Yeni lagi padaku. 

Mendengar penuturan Yeni, nafsuku pun menjadi-jadi, dan pikiran kotor ku pun membuat otakku berpikir mencari-cari kesempatan agar bisa menyetubuhi tubuh Yeni. Sambil kami terus bergoyang perlahan mengiringi samarnya suara musik house, aku kembali coba bertanya pada Yeni. “Ooh… kapan bisanya Perli pulang nya Yen?â€� tanyaku lagi “Paling cepat juga ntar malam baru dia pulang bang, emang kenapa bang?â€� Yeni kembali bertanya padaku. “Nggak Yen… emang sekarang udah jam berapa Yen, nggak papa ya abang disini?â€� kembali kutanya Yeni untuk memastikan apakah aku memang akan punya kesempatan menyetubuhinya, Maklum.. disamping pengaruh extasi yang kurasakan bawaaan nya membuat nafsu jadi bergejolak, ditambah akibat tontonan erotis tadi aku menjadi sangat terobsesi sekali untuk bisa ML dengan nya. “Nggak papa Bang… sekarang baru pukul 04.00 Wib pagi, Lanjut aja goyangnya, Toh tadi bang Perli juga suruh aku temani abangâ€� Ujar Yeni memberi ku harapan. “Y E S!! “ tuturku dalalm hati kegirangan. “Kalau pulang juga abang kan g ada teman nya dirumah… klu disinikan Yeni bisa nemenin abang..â€� ujar nya menggodaku. “Makudnya nemani apa Yen?â€� ku Tanya Yeni krn penasaran apa mksd dari perkataan nya. “Ya nemenin abang goyang lah bang… masa’ iya nemenin abang gituan…â€� ujarnya semakin membuat darah ku berdesir.. Mendengar Ucapan Yeni, aku menjadi semakin bernafsu saja, otak ku pun akhirnya berputar untuk mencari akal gimana caranya dapat menyetubuhi Yeni. “Kini hanya tinggal aku dan Yeni dalam ruangan iniâ€� turur ku lagi dalam hati. Tanpa kata-kata hampir selama lima menit kami terdiam dan terus saja bergoyang mengikuti irama-irama musik house yang sayup terdengar ditengah cahaya yang menerangi ruangan kamar itu. 

Sesekali kulirik wajah Yeni yang semakin seksi dengan rambutnya yang basah kuyup oleh keringat, dan suhu kamar pun saat itu kurasakan semakin dingin oleh pendingin AC yang semakin menjadikan suasana saat itu romantis sekali. Gugup sekali rasanya dalam hatiku saat itu, namun karena perasaan nafsuku yang semakin bergejolak terhadap Yeni akhirnya tumbuh juga keberanian ku. Saat itu aku melihat mata Yeni kulihat ia terpejam sambil terus bergoyang… Tak ingin membuang waktu dan kesempatan, aksi ku pun kumulai. Pertama kuraih tangan Yeni…. Dingin sekali tangan nya saat aku genggam lalu kuremas tangan nya, Yeni tidak protes, malah tangannya sekarang kurasakan lembut mengusap-usap permukaan tanganku. 

Aku pun tak mau kalah dengan mengelus-elus lengannya, kemudian rambutnya yang hitam dan panjang terasa tangan dan rambutnya basah oleh keringat. Yeni tampak menikmati elusanku, terbukti dia langsung baringkan wajahnya manja ke bahuku, meskipun telah basah oleh keringat, namun aroma sampo masih tercium dirambutnya yang terurai dibahuku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan, langsung kupeluk tubuh hangatnya dan kucium dikepalanya sambil tanganku terus membelai rambutnya. Tiba-tiba kurasakan kontolku berdenyut-denyut tegang dan semakin membesar hingga terlihat sekali memenuhi celana jeans yang ku pakai. 

Hampir satu menit kurasakan kelembutan tangan Yeni. Masih dengan posisi tangan kami saling berpegangan, ku lihat mata Yeni saat itu masih terpejam sambil terus saja tubuhnya bergoyang seakan menungguku untuk memberikan rangsangan kepadanya. nafsu birahiku pun jadi semakin tinggi, darahku rasanya mengalir cepat keseluruh tubuhku, seiring dengan degup jantungku yang makin cepat. “Sungguh aku terpesona sekali saat menatap cahaya yang menyinari bagian bibir Yeni yang basah merekah, yang semakin menaikan libido kelelakian ku saja. 

Perlahan tapi pasti ku tarik tangan Yeni, hingga semakin dekat dan akhirnya tubuh kami pun menempel saling berhadapan. Semakin tak menentu saja rasanya perasaanku saat itu. Kurasaka didadaku menempel dua daging kenyal yang semakin membakar naluri kelelakian ku. Kutatap wajah Yeni yang cantik itu dari kedekatan yang hanya berjarak 10CM, sesaat ku rasakan dengusan napas Yeni, tercium aroma pasta gigi harum sekali…. Dag.. dig.. dug.. derr! Wow.. 

Perasaanku saat itu benar- benar berkecamuk Hingga akhirnya tanpa sadar, spontan saja aku membisikan sesuatu ditelinga Yeni “Yen… Abang terangsang sekali sama kamuâ€� Seiring usai bisikan ku di telingaya, kulihat mata Yeni terbuka lalu kembali berkedip perlahan sambil tersenyum seakan memberi isyarat bahwa dia tidak keberatan mendengar ucapanku. “Hmm.. “ sungguh saat itu aku tak bisa berkata-kata lagi… Yang ku tau saat itu Yeni semakin kupeluk erat. kontolku pun semakin keras saja, tepat menempel di bagian selakangan Yeni Dalam beberapa menit kami hanyut dalam suasana yang romantis itu. ku iringi goyangan- goyangan Yeni yang terus mengiringi alunan musik hingga kami terlihat seperti orang yang sedang berdansa saja. 

Setiap kali bergoyang aku merasakan kontolku yang menggesek mengenai bagian vaginanya. Yah..!! Gesekan itu nikmat sekali kurasakan. Dan aku yakin Yeni pun pasti merasakan gundukan kontolku yang menggesek-gesek tepat di bagian selakangannya itu. “Mmm….“ Kudengar desahan keluar dari bibir Yeni dengan mata yang terpejam.. Melihat reaksi Yeni yang sama sekali tidak memperlihatkan bahwa dia menolak, tanpa membuang waktu lagi kudekatkan bibirku pada bibirnya. Dengan perlahan kurasakan bibir Yeni hangat membara. 

Kujilat bibirnya dengan mesra. Tanpa ada kata-kata kamipun berpagut bibir, kumasukkan lidahku saat bibir Yeni terbuka, kulumat bibirnya dengan penuh nafsu. Yeni pun dengan buas melumat bibirku juga. “Yesâ€� girangku dalam hati. Rupanya dia pun sudah terbakar oleh nafsu, hanya dia tak ingin memulai sebelum aku yang memulainya. Buktinya ciuman kami semakin panas membara, dan lidah kami saling melilit seperti ular. “Okhh..â€� Yah…! Kini tangan nya yang dingin mulai berani, aku merasakan tangan Yeni sudah berada dibalik celana jeans ku sedang meremas kontolku dengan lembutnya. Sambil bibir kami terus berpautan akupun seperti tak mau kalah, kedua tanganku kumasukan kedalam bajunya, namun sebelum kuserang kedua buah dadanya aku harus membuka bra nya dulu. Hanya dalam waktu singkat aku akhirnya berhasil membuka pengait bra dari belakang punggungnya. 

Saat cumbuan kami semakin panas bergelora, tiba-tiba yeni melepaskan ciuman kami. “Sebentar ya bangâ€� ujarnya langsung keluar dari kamar. Namun hanya dalam beberapa detik saja kulihat Yeni kembali masuk lagi. “Aku lupa mengunci pintu depan bangâ€� ujar Yeni tiba-tiba bersuara sambil kulihat dia juga menutup pintu kamar yang kami gunakan. Layaknya sepasang suami isteri, saat itu tidak ada lagi perasaan malu ataupun sungkan yang timbul di benak kami berdua. Usai menutup pintu kamar, Yenipun langsung memeluk dan mengulum bibirku. Sambil berciuman, tanganku pun bergerilya meraba bagian punggung tubuh Yeni yang menggiurkan. Perlahan baju T-shirt Yeni kubuka, dan kemudian branya juga kulepas. meski dalam keremangan cahaya, keindahan tubuh Yeni yang putih mulus masih dapat kulihat dengan jelas. Sungguh aku terpesona melihat tubuhnya yang putih serta kedua gunung kembar Yeni yang montok itu. untuk pertama kalinya tak ku sangka aku akan menikmati kesintalan tubuh Yeni. 

Kutatapi seluruh bagian tubuh Yeni yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati. Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja, Sungguh tolol dan bodohnya Perli, masa’ isteri secantik Yeni disia-siakan, kalau aku jadi Perli sudah tentu si Yeni akan ku entot terus. Aku berpikir dalam hati. Masih dalam posis berdiri kusandar kan tubuh Yeni hingga menempel kedinding. Dengan kedua tangan ku kuraih tangan Yeni dan kusatukan kedua telapak tangan kami hingga jari kami saling berpaut.. Perlahan ku angkat kedua tangan nya hingga menempel di dinding kamar. Wow…!! Sesaat aku kembali terdiam menyaksikan keindahan tubuh Yeni yang putih besih itu. Tepat didepan wajahku tampak ketiak Yeni putih mulus tanpa ada bulu sedikitpun. Meski berkeringat tercium aroma yang enak dari ketiak Yeni, dan bau itu semakin membakar nafsu birahi ku saja. 

Tanpa banyak pikir lidahku pun langsung beraksi menjilati ketiak Yeni. Meski agak asin tapi aku suka. “Bang….. Oookhhh…â€� Parau terdengar rintihan nya. Seperti orang yang kelaparan saja, seacara bergantian dengan lahap aku melahap menjilati kedua ketiak Yeni bergantian dari kiri ke kanan hingga aroma ketiaknya berubah oleh bau liurku yang membasahi ketiaknya. Dari ketiak jilatanku kemudian turun kebawah mencari sasaran lain. Dengan penuh lembutnya kini aku mulai menjilati kedua gunung kembar milik Yeni. Sungguh kenyal payudara yeni, meski sudah punya anak namun puting susu Yeni kecil sekali, seperti susu anak ABG saja. 

Perlahan tapi pasti, saat ku kulum dan mulai kuhisap pentil susunya, tiba-tiba tubuh Yeni menggelinjang dan tangan nya juga menekan kepalaku membuat wajahku kuat menepel didadanya, sehingga aku sempat kesulitan bernapas. “Baang… Enak… isap terus bang…â€� ujar Yeni lirih merangsang. Melihat reaksi Yeni yang semakin tak terkendali itu, tanganku pun semakin lincah bergerilya masuk kedalam celana pendeknya, ternyata dia tidak pakai CD. Perlahan kini jilatan ku kini bergeser agak kebawah. Layaknya kucing yang sedang memandikan anaknya, tak sedikitpun bagian tubuh Yeni yang terlewat oleh jilatanku. Tubuh Yeni terus saja menggelinjang sambil mulutnya terus mengeluarkan kata-kata, akupun kini asyik menjilati lubang pusar di perutnya. 

Seakan ingin ku makan apa yang ada didalam lubang pusar itu, lidahku terus masuk menusuk dan menjilat lubang pusarnya. Sambil terus menjilati bagian perutnya, perlahan lidahku mulai bergeser kebawah menjilati bagian bawah pusarnya. Kini kedua tanganku mulai menurunkan celana pendek Yeni namun hanya sebatas lutunya saja. “Sebentar ya Yangâ€� ujarku pada Yeni. Karena penasaran ingin melihat keindahan tubuh dan memek milik yeni yang tidak ada bulu sedikit pun. Aku pun berdiri untuk mencari saklar lampu. “Klikâ€� bunyi saklar lampu saat ku tekan, bohlam neon 40 Watt pun hidup. Dan seketika itu juga ruangan pun menjadi terang benderang. Mungkin karena silau kulihat mata Yeni langsung sipit. “Wooww…â€� Sungguh indah tubuh Yeni. Kulitnya putih sekali… licin…sungguh sempurna tubuhnya. Jelas sekali terlihat oleh mataku. 

Buah dadanya putih dengan putingnya yang mungil berwarna kemerahan. “Ih abang…. kenapa diterangkan, aku jadi malu nihâ€� ujar Yeni menggodaku. Tak ingin menyia-nyiakan keindahan tubuh Yeni, akupun segera menghampiri dan langsung memeluk tubuhnya. “Tubuh mu sempurna Yen, kenapa harus maluâ€� ujar ku merayunya dan langsung kembali mengulum bibir seksinya. Dalam posisi yang masih berdiri menyandar didinding, sambil berciuman kuturunkan celana pendek Yeni yang tadi masih nyangkut di kedua lututnya dengan kaki kiriku. Mudah saja, hanya dengan sekali ku injakkan kaki kiriku, aku berhasil melepaskan celananya dan Yeni pun bugil, tanpa sehelai benang pun kini menutupi bagian tubuhnya. Belum sempat aku melanjutkan aksi ku tiba- tiba Yeni melepaskan ciuman dan langsung tangannya manarik dan membuka baju kaos T-shirt yang kupakai. 

Setelah berhasil menanggalkan bajuku, Yeni langsung melemparkan bajuku dan langsung dia menjilati pentil susuku. “Yen…. Teruskan sayang…..â€� ujar ku terangsang oleh gelitikan lidah Yeni yang memain-mainkan puting susuku sambil sesekali dia menggigitnya. Tak perduli oleh tubuhku yang basah oleh keringat, dengan rakusnya Yeni terus menjilati dadaku dan sesekali diulanginya gigitan lembut di puting susuku. Kurasakan jilatannya semakin liar dan semakin kebawah hingga bagian perutku, sehingga membuat posisi tubuhnya jadi menungging. “Eghh, Yen….â€� aku terangsang sekali dengan jilatan-jilatannya. Melihat posisi Yeni yang menungging sambil menjilati bagian perutku, tanganku pun ku langusng meremas2 pantatnya yang montok putih serta mulus itu. 

Dalam terangnya sinaran lampu neon 40Watt tidak sedikitpun kutemukan bekas luka atau cacat di kulitnya. Putih…. Mulus…. Ditambah lagi bodynya yang montok sintal, sungguh Yeni adalah merupakan wanita yang sangat sempurna. Enak bercampur geli kursakan saat lidah Yeni menusuk bermain di lubang pusarku, lidahnya seperti ular saja, lincah menjilati bagian perut dan pusarku. Puas menjilati seluruh tubuhku Yeni menghentikan nya, kini tangan Yeni mulai beraksi membuka ikat pinggangku lalu membuka pengait celana jeansku. “Sreeet…â€� resleting celanaku terbuka, dan dengan sedikit agak memaksa, Yeni berhasil menurunkan celana jeans panjangku yang memang agak sempit itu. 

Setelah melempar celanaku, seperti tak sabar Yeni langsung membuka CD ku hingga kini akupun bugil. “Hei… koq bengkok gini bang…!!â€� teriak Yeni setelah melihat kontol ku yang bengkok tegang mengacung. “Hmmm…. Tapi kamu suka kan Yen?â€� ujarku sambil tersenyum padanya. Tanpa menjawab pertanyaanku, Yeni langsung saja menggenggam Penisku lalu didekatkannya ke mulutnya. “Cuuh..croot..â€� tiba-tiba saja Yeni meludahi penisku, dari mulai kepala hingga seluruh batangnya, penisku diluluri Yeni dengan air ludahnya dan kemudian tangan kanannya mulai maju mundur mengocok-ngocok penisku, sementara tangan kirinya sibuk meremas-remas kantong buah jakarku. 

Sesekali kepala penisku diemutnya, sambil terus mengocok penisku sesekali lidah Yeni juga menjilati bagian kantong buah jakar ku. “Yen… kamu hebat…â€� seluruh tubuhku terasa kejang mengerang merasakan nikmatnya dikocok dan di Oral oleh Yeni, dan hanya kata itu yang bisa terucap dari mulutku, sungguh aku seakan melayang dibuat Yeni. Seperti tak memperdulikan ucapanku, Yeni malah jadi semakin liar, dengan bernafsunya mengoral penisku dengan mulutnya. Dengan penuh semangat dia terus mengulum kontolku. “Yen, nikmat banget emutanmuâ€�, erangku. “Aaahhhhh… oooohhh…â€� desahku tidak menentu.. 

Tak tahan menahan geli saat dia menjilati lubang penisku, pantatku pun tertarik sedikit kebelakang, hingga peniskupun spontan keluar dari mulutnya. “Plok!â€� kemaluaku berdiri tegak langsung menyentak keluar dari mulut Yeni. Suasana yang romantis itu seketika saja buyar ketika tiba-tiba ada bunyi yang setelah kucermati ternyata bunyi itu adalah bunyi pangilan masuk dari telpon genggam ku yang ada dari balik saku celana panjangku. “Sebentar ya Yen itu bunyi HP abangâ€� dengan rasa penasaran aku langsung menghampiri celanaku lalu cepat2 kuambil HPku. Saat kulihat di layar nya tertulis (Perli incoming call) “Dari Perli Yen…â€� ujarku menjelaskan kepada Yeni sambil tanganku menekan tombol YES utk menyambut call tersebut. “Sory Brade… aku tadi buru-buru harus keluar, karena ada urusan pentingâ€� (Suara Perli di HP ku) ujarnya beralasan. “Ya udah, Is OK sih, cuma kamu kapan pulangnyaâ€� Ujarku ingin tau kapan Perli pulang. 

Yang pasti saat itu aku sangat berharap Perli tidak akan pulang cepat, karena aku masih belum puas menikmati keindahan tubuh isterinya. “Udah… kamu rilex aja dirumahku, mgkn paling cepat malam baru aku bisa pulang, dan kalau usrusan nya blm selesai, bisa jadi lusa aku baru bisa plgâ€� Ujar Perli meyakinkan ku. “YESâ€� berarti aku akan punya banyak waktu utk bercinta dengan istri mu, ujarku dalam hati sambil mataku melirik menatap Yeni yang dalam keadaan bugil duduk dilantai diatas karpet lembut warna krim, sedang sibuk memilih-milih CD lalu megutak- atik tombol sound sytem yang ada, lalu terdengarlah alunan musik bernuansa slow. Mengirukan sekali tubuh Yeni, putih dan mulus sekali tubuhnya. Kontolku yang tadi sempat down lemas, jadi tegang kembali. “Okelah brade… udah dulu yaâ€� ujar Perli mengakhiri pembicaraan kami di HP, lalu akupun memasukan kembali HP kedalam saku celanaku. 

Dengan perasaan nafsu yang amat bergejolak, saat kuhampiri Yeni, aku langsung meraih dan menarik tangannya. Seakan mengerti apa yang ku inginkan, Yeni langsung bangun dan berdiri hingga posisi kami pun jadi saling berhadapan. “Begitulah dia bang…. Kadang bisa satu minggu tuh baru dia pulangâ€� ujar Yeni seakan memberitahuku ulah suaminya. “Jangan khawatir… kpn pun, abang siap koq menemani Yeniâ€� ujarku langsung memeluk tubuhnya lalu ku cubit batang hidungnya mesra sambil ku melirik melihat jam yang ada didinding tepat diatas kepala Yeni, dan saat itu jam menunjukan pukul 04.15 Wib. “Yeee…. Mau nya….!â€� Ujarnya penuh manja. “Kau sungguh sempurna Yen…â€� ujar ku memberi sanjungan seraya membisikan ditelinganya. “Geli….hikhik…â€� Ujarnya riang sambil cekikikan menahan geli saat bibirku nempel ditelinganya. Layaknya sepasang suami isteri, saat itu tak ada lagi rasa canggung diantara kami berdua. 

Dalam posisi yang masih saling berpelukan, entah kenapa tiba-tiba mata kami terpaut saling berpandangan, dan seketika suasana pun saat itu jadi hening. Hanya suara musik saja terdengar sayup perlahan kulihat kelopak mata Yeni menutup seakan memberi tanda bahwa dia sudah siap utuk bercinta dengan ku. Perlahan… kuawali mengecup dagunya dengan penuh kelembutan, lalu naik kebibirnya. ku kecup lalu ku emut dengan perlahan bibirnya yang atas dan yang bawah secara bergantian. “Eeeggghhh…â€� Terdengar suara Yeni lirih merangsang “Srooup…..â€� tiba-tiba Yeni dengan ganasnya mengulum bibir ku. Dengan bernafsunya kamipun asyik berkuluman dan berpaut bibir satu sama lain. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku. Mulutnya terbuka perlahan menerima lidahku. Lama aku mempermainkan lidahku di dalam mulutnya. Lidahnya begitu agresif menanggapi permainan lidahku, sampai-sampai nafas kami berdua menjadi tidak beraturan. 

Puas melumat bibir Yeni yang merah merakah, perlahan kini aku mulai meciumi daerah belakang telinga nya. Kertika tercium aroma rambutnya yang wangi aku jadi semakin terangsang dibuatnya. Pelan tapi pasti lehernya yang putih jenjang pun tak luput dari jilatanku, sambil tanganku juga terus bergerilya meraba-raba bagian perut dan gunung kembarnya. Sejenak kuhentikan ciumanku, dengan kedua tanganku ku peganga bahu Yeni lalu ku putar tubuhnya hingga membelakangiku, kini tubuh bagian depannya menempel kedinding. Sejenak ku kembali terpana melihat keindahan tubuh Yeni, dari belakang dia sangat terlihat seksi dan menggiurkan sekali. Terus terang saja, jika di bandingkan isteriku, Yeni jauh lebih cantik. 

Tubuh Yeni montok dan tinggi, sementara isteriku bertubuh kecil namun imut-imut. Dibandingkan isteriku emang kulit Yeni sedikit lebih putih dari isteriku. Sungguh baru kali ini rasanya aku melihat wanita sesempurna dia. Sudahlah cantik, kullitnya putih mulus, pantatnya montok dan padat pula, lekukan pantatnya sungguh sempurna sekali.. Pahanya sangat mulus dan padat, betisnya putih bersih, namun tidak terlampau besar dan pergelangan kakinya pun pas ukurannya. 

Pokoknya dia wanita paling sempurna yang pernah kulihat dan yang ku nikmati. Saat kurapatkan tubuhku hingga menempel di belakang tubuhnya, Terasa hangatnya hawa yang keluar dari tubuh kami. kurasakan kontolku tepat berada lembut menempel di pantatnya. Inci demi inci mulai kuciumi bagian belakang lehernya. Sambil kedua tanganku menerobos dari balik ketiaknya brgerilya sebelah tangan ku memain-mainkan payudaranya, sebelahnya lagi tangan ku meraba- raba daerah perutnya yang datar lalu perlahan turun mengitari lembah di bawah perutnya hingga daerah selakangannya. “Est .. Ah ..uh ouw .. “ Yeni mendesah merangsang sambil tangannya juga tak mau diam terus mengocok-ngocok kontolku. Saat tangan ku berada di belahan Vagina nya yg lembut tanpa bulu sedkitpun itu, terasa dibelahan itu sudah mulai basah, 

Aku terus mempermainkan jari tengahku untuk menggelitik bagian yang paling pribadinya. Perlahan kutarik kembali jariku yang basah itu terus kuacungkan dekat hidungku, terciumlah bau aroma khas yang enak, dan bau itu semakin membuatku bernafsu saja, lalu kumasukan jari telunjukku yang basah itu kemulutku, kujilati lalu kutelan cairan itu. Meski sedikikt anyir, namun aku suka rasanya, Enak dan gurih sekali. “Aku capek berdiri terus bang… kita pindah kesitu yukâ€� ujarYeni sambil tangannya menunjuk kasur yang ada diruangan itu dan kemudian dia membimbing menarik tanganku. kuiringi Yeni dari belakang mengahampiri kasur yang ukurannya hanya cukup untuk satu orang itu. Kasian Yeni, pasti dia sangat keletihan akibat lama berdiri tadi, dan dia langsung merebahkan diri diatas kasur itu. Karena ukuran kasurnya sangat kecil, Dan karena sempitnya kasur itu, aku terpaksa mengambil posisi duduk tengah kedua kakinya tepat dibawah selakangannya. 

Perlahan pertama ku dengan tangan kananku ku angkat betis kanan Yeni lalu ku letakkan di bahuku. Indahnya betis putih Yeni yang mulus, kulitnya halus dan licin sekali. Perlahan kuturunkan kaki indah Yeni dari bahuku, dengan kedua tanganku kakinya sedikit ku tekuk. Mulai dari ujung jari kakinya, perlahan ku kukecup satu persatu semua jari kakinya kemudian kulahap ke dalam mulutku. “Bang… Geli…Eghhh…â€� Yenipun mulai terangsang lagi Puas melahap jari-jari kakinya, aku lanjutkan kecupan dan jilatanku ke pergelangan kakinya, pelan-pelan naik ke betis dan lututnya. sampai ke pertengahan pahanya yang mulus. Aku nikmati betul setiap inci kulit paha mulus dan halusnya dgn sapuan bibir dan lidahku. Akhirnya mulutku mulai mendekati pangkal pahanya. sementara tangan kiriku pun tak tinggal diam mengelus-elus bagian pahanya yang mulus itu. 

“hikhik….. Geli bang… please aku tak tahan nih….. udah ah….â€� ujarnya kegelian. Saat ku hentikan jilatanku, Aku memperhatikan bibir vaginanya yang mekar bagaikan bunga.seakan berharap agar aku segera menikmati vaginanya, kulihat Yeni membuka kedua kakinya hingga mengangkang, dan sungguh menggodaku, vaginnya mungil sekali… putih dan tidak ada bulunya sama sekali. Di bagian belahannya yang berwarna merah muda terlihat ada cairan yang membasahi di belahan itu Kini kemaluan Yeni terlihat semakin terbuka lebar. Rasanya aku sudah tak sabar lagi, ingin mulutku segera mendarat di bagian daging montok nan putih mulus yang tidak ditumbuhi bulu selembar pun itu, dan tentunya lidahku juga tak sabar ingin menerobos liangnya. 

Kutempelkan hidungku dan kihirup aroma vagina Yeni dalam-dalam, tercium aromanya yang khas, sungguh segar dan memabukkan ku. Setelah beberapa kali kuhirup dan kunikmati aromanya, kujulurkan lidahku hingga menyentuh bibir vaginanya. Lembut, basah dan menakjubkan. Kujilat vaginanya pelan-pelan seperti kucing menjilati anaknya. Lalu kusedot dan Kutelan semua cairan yang membanjiri liang vaginanya itu, rasanya enak, meski agak asin-asin dan sedikit anyir tapi aku suka. Semakin lama lidahku bermain-main, liang vaginanya pun makin basah saja, seperti baru ketemu makanan lezat saja, aku pun semakin bernafsu melahap dan menyedot madu yang mengalir dengan deras yang membasahi vaginanya. 

Tak dapat dihindari, suara sedotan pun terdengar nyaring. Saking asyiknya mengemut vagina Yeni, akupun tidak melihat lagi bagaimana ekspresi atau keadaan Yeni, yang kurasakan saat itu beberapa kali tubuh Yenny bergetar dan berkali- kali pantat Yeni terangkat dan kembali terhempas dikasur. Sehingga saat dia mengangkat pantatnya wajahku pun amblas menempel di bagian vaginanya, hingga seluruh wajahku jadi basah oleh cairan hasratnya. Lenguhan panjang setengah menjerit terdengar dari mulutnya ketika ku gigit Klitoris vaginanya. “Oowwwhhhh…… Enakkkk baaaaannnng…Eeggghhhhhhâ€� ujar Yeni tiba-tiba menjerit memecahkan kesunyian saat kusapu lubang anusnya dengan lidahku. “Sssttt… ntar anak kamu bangunâ€� ujarku menenangkan Yeni. “I i.. iya bang… maaf, habisnya enak sih…â€� katanya seperi merasa bersalah. 

Tanpa mempedulikan jawaban Yeni, dengan lahap kembali kujilati vaginanya. Kini jilatanku semakin liar, masuk menusuk-nusuk liang vagina Yeni. “Akhh, banng.. aku mauu.. akhh..â€� tiba- tiba tangan Yeni menjambak rambutku lalu menekan wajahku kuat ke bagian selakagannya, sambil menggelinjang dia mengangkat pantatnya. Aku hampir tak bisa bernapas dibuatnya. “hikhik…. Udah bang please….. Geliiiii….â€� Tiba-tiba tangannya menjauhkan wajahku dari selakakngannya. “Hmmm…Ternyata dia sudah mencapai orgasmeâ€� ujarku dalam hati sambil melihat Yeni yang lemas terkapar karena telah mencapai orgasme. 

Belum habis aku mengerutu dalam hati, tiba-tiba Yeni bangun dari kasur lalu duduk tepat di depanku. kemudian dia berjingkit dengan kedua lututnya, dan kedua tangannya dirangkulkannya di leherku. “Muuaachhhh….â€� Yeni mengecup bibirku. Sayu matanya memandangku, lalu akupun membalas mengecup lembut dikeningnya. Tak sadar bibir kami akhirnya bertemu, dan dengan mesranya kamipun berciuman saling melumat bibir, dan ketika kurasakan Tangan Yeni yang lembut membelai-belai penisku, Woow.. burungkupun kembali mengeras. “Bisakah kapan-kapan kita ulangi ini lagi bang…â€� Ujar Yeni membisikan ditelingaku lalu kemudian dia menatapku seakan memohon padaku agar aku bisa sesering mungkin berbagi kenimatan dengannya. “Kapanpun kau mau aku akan siap untuk kembali berbagi dengan muâ€� kataku kepadanya, sambil kembali ku mengecup keningnya. “Bang…aku sayang kamu…â€� wajahnya lalu disandarkannya didadaku, dan kamipun saling berpelukan. 

Sama seperti yang telah Yeni ungkapkan, saat itu aku juga merasakan hal yang sama terhadapnya. “Apa mungkin kami berdua jatuh cinta….??� Ujarku bertanya dalam hati, sambil tanganku terus membelai-belai rambutnya, tangan Yeni pun asyik membelai dan mengocok penisku dengan perlahan. “Bang aku udah pengen kali ngerasain sibengkok menerobos memek ku� Ujar Yeni menyebut kontol ku dengan panggilan sibengkok, sambil kedua tangannya mendorong tubuhku perlahan, agar aku berbaring di kasur yang tadi direbahinya. “Iya sayang,sibengkok juga udah kebelet tuh…� ujar ku menjawab seraya merebahkan diriku dikasur.

Dan tanpa basa-basi Yeni langsung mengangkangi ku yang sudah rebahan di kasur, dengan sedikit agak menungging Yeni meraih dan menggenggam kemaluanku dengan tangan kanannya.Perlahan pantatnya turun, sejajar kearah kemaluanku yang sudah mengacung ditangannya. “sungguh indah tubuh wanita iniâ€� Sekali lagi aku terkesima melihat keindahan tubuh Yeni yang sedang berdiri mengangkangi ku. Vaginnya yang mungil dan gundul tanpa bulu itu sangat indah kulihat dari bawah. Saat kemaluan kami menempel, Yeni langsung menggoyangkan sebelah tangannya yang menggenggam kontolku, tepat dibibir vaginanya. 

Dengan posisi setengah jongkok, Yeni menggesek-gesekan kepala kontolku di belahan vaginanya, Rasa geli menggelitik kepala kon tolku. Namun hanya beberpa detik saja Yeni menghentikan gerakan tangannya, dan dengan perlahan dia menurunkan pantatnya tepat diatas kontolku. ““Sssh… sssh… zzz…ah… ah… hhh…â€� Yeni mulai mendesah ketika kepala kontolku mulai menyeruak menusuk lobang kemaluananya. Meski sudah pernah melahirkan seoarang anak, Ternyata tidak sulit juga menembus liang surga milik Yeni. Ujung kulit penisku tertahan, padahal Yeni kan sudah bukan perawan lagi. namun memek Yeni kayak masih perawan aja, sempit banget. Kasian Yeni. Kulihat pantatnya sampai bergetar ketika dia memaksakan menduduki kontolku agar masuk keliang vaginanya. Sementara kulit batang kontolku terasa bagai diplirid oleh bibir memeknya yang sudah basah dengan kuatnya sampai menimbulkan bunyi: srrrt! 

“Auuooooohhhhhhhhh…..â€� Tiba-tiba Yeni tepekik panjang, dan kedua tangannya erat sekali mencengkram bagian pahaku, sepertinya dia kesakitan. Kini sekujur batang kontolku sudah terbenam dijepit oleh vagina Yeni. Dia diam sesaat, membiarkan kontolku tertanam seluruhnya di dalam memeknya tanpa bergerak sedikit pun. Dengan posisi jongkok diatas pahaku otot vaginanya tersasa kuat sekali mencengkram batang kontolku, dgn kedua tangannya yg bertumpu diatas dada ku Yeni mulai menggerakkan pinggulnya turun naik dan juga dengan gerakan memutar. 

terus menaik turunkan menghentakkan agak keras pantatnya menekan lalu mengocok kontolku hingga ambles di lubang memeknya, rasanya mentok di mulut rahimnya. “Auhh.. Aakkhh.. Iihh.. Uhh.. Oohh.. Sstt…. Plak..plek…plekkâ€� Suara hentakan pantat dan erangan Yeni semakin kuat. Takut kalau-kalau suara Yeni bakal terdengar oleh anaknya yang masih tidur dikamar sebelah, cepat-cepat aku bangkit. Dengan posisi duduk kurangkul kepala Yeni dan langsung kulumat bibirnya. “Enghhhh…..Hehhmmmmm… Baaaaaa….nnnngg…â€� erangan suara Yeni tertahan didalam mulutku yang mengulum mulutnya. Sudah 10 menit kami mengejar kenikmatan dengan posisi ini, Yeni terus menggenjot pantatnya kayak kesetanan, agar dia tak bersuara ku tarik lidahnya dengan mulutku, lalu ku emut lidahnya terus, sesekali air liurnya juga kutelan. 

“Plaaak…Plekkkkk…..plaakkkkkk…â€� suara hentakan keras pantat Yeni yang mengenai bawah perutku terus berbunyi. Pendingin ruangan kamar itu pun sudah tak terasa lagi, dari rambut hingga sekujur tubuh kami berdua pun sudah basah oleh karena mandi keringat. ““Bang, gantian donkk … capek nih…â€� ujar Yeni menghentikan genjotannya. Diangkatnya pantatnya. “Plokâ€� Kontolku pun keluar dari liang vagina Yeni. Bagian batang Kontolku becek oleh cairan vagina Yeni yang telah berubah jadi seperti busa sabun, akibat gesekan konotolku yang terus keluar masuk mengocok liang vaginanya makanya cairan nya jadi seperti itu. Dengan Rambutnya yang basah kuyup dan tubuhnya yang mengkilat oleh keringat,Yeni tampak seksi sekali, dia beridiri dihadapanku, dan wajahku dekat sekali dengan vaginanya. “Kamu capek ya sayang….â€� Ujarku menggodanya. “Yeee….. sudah jelas capek masih pake nanya…. 

Trus skrg gimana nih…â€� Yeni bersikap manja seraya meminta aku untuk mengubah gaya permainan kami. “Ya udah…. Sekarang kamu tengkurap di kasur… trus tindih perutmu kebantal iniâ€� ujarku meminta Yeni tengkurap. Dengan posisi bantal yang mengganjal di bagian perutnya, maka bokong Yeni yang behaenol pun jadi agak menungging. Dan dengan posisi itu, dari antara belahan pantatnya yang putih mulus, terlihat Vagina indahnya menantang menantikan kontolku. Sungguh ini sebuah pemandangan yang langka bagiku. Tanpa melalui pemanasan lagi, akupun langsung mengambil posisi duduk diatas pantat nya, dengan tangan kiri, ku tuntun kontolku menuju belahan vaginanya yang bersembunyi dari belahan pantatnya itu. 

Dengan perlahan begitu kepala kontolku menempel di belahan vagina Yeni, alon-alon kutekan pinggulku maju kedepan hingga kepala kontolku sedikit-demi sedikit penisku tenggelam dalam kehangatan liang Yeni yang basah dan nikmat. Ketika hampir seluruh batang penisku memasuki vagina, aku mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan.di antara belahan itu. â€�Ohhh …. ahhhh ….. hhhhh … shhhh ….Bannnng….â€� wajah Yeni menoleh kebelakang menatap ku sambil mendesah, kulihat matanya sayu merangsang, saat seluruh batang kontolku tertanam seluruhnya kedalam liang senggamanya. Lalu aku tengkurap diatas tubuhnya. 

Dengan kedua kakiku, kurapatkan posisi kakiYeni yang tadi agak terbuka hingga merapat. Dengan posisi seperti ini Dinding vagina Yeni seakan semakin kuat memijit batang penisku dan lebih terasa kesat. “Bannnnng….. ooooohhhhhh…. kalau begini aa….kuu.. tak kuaaattâ€�, jerit Yeni keenakan. “Tak apa sayang…. silahkan orgasme, kan nanti masih bisa kita ulangâ€� tantangku. Kini kutambah rangsangan dengan menjilati bagian kupingnya. Tidak berapa lama kemudian dia menjerit…. “.auuuuuuuuwwww aku keluar Baaang oooooooooooohhhhhhh hhenak sekali…..â€� Yeni menggelinjang seperti buaya, dia sdh mau mencapai orgasme. 

Akupun sudah merasakan spermaku sudah akan tumpah, aku pacu sekencang mungkin, pantat Yeni yang kenyal bergoyang seirama dengan hentakanku, “Tuunnnngguuuuu……..abannng……….juugaaaaaa… hampiiiirr … Ooookkkkkhhhhhâ€� â€�Keluarkan didalam ajaaa baaaaannng…â€� ujar Yenipun serak akibat nafsunya. Dan tak lama, selang beberapa detik setelah Yeni meminta aku menyemprotkan cairan pejuhku didalam vaginanya, seluruh tubuhku meregang kaku, aliran kenikmatan menuju peniskupun akhirnya memuntahkan laharnya kedalam vagina Yeni. 

“Croooot…crooott…….croootâ€� Ada sekitar sepuluh kedutan nikmat yang aku tumpahkan kedalam vaginanya, sementara Yeni ku lihat mulutnya menggigit sprey dihadapannya. Setelah kami sama-sama mencapai puncak, puas dan menikmati persetubuhan yang sesungguhnya, kami lalu berdua tergeletak. Aku terbaring diatas karpet sementara Yeni masih dengan posisi tengkurap tidak bertenaga di atas kasur. Aku lihat jam dinding menunjukkan pukul 7.00 pagi. tanpa terasa kami bermain kurang lebih 3 jam. Sudah jadi kebiasaan nya setiap pagii yang harus mengantarkan anaknya kesekolah disalah satu PAUD, pagi itu Yeni langsung mandi lalu pergi mengantarkan anaknya kesekolah. 

Karena kupiir aku lagi ditinggal isteriku, maka setelah mencuci tubuhku aku memilih tidak pulang dan akan istirahat di kamar tadi saja, toh, Perli juga udah memberi ku izin. Hanya dengan mengenakan celana panjang, tanpa pakai baju, aku kemudian langsung baring diatas kasur tampat aku ML ama Yeni tadi.Hingga akupun tertidur lelap. Ketika waktu sudah masuk magribh tau-tau aku dibangunkan tidurku di usik. “Bang…bang… udah magribh nih… ayo bangun…â€� Saat ku buka mata ternyata Yeni sang bidadari ku yang membangunkan tidurku. 

Akupun langsung pamit pulang dan kambali lagi setelah mandi dan mengganti pakaianku. Karena Perli memberitahu ku katanya akan pulang tiga hari lagi, maka kesempatan itu tak kami sia- siakan. Berkali-kali kami terus melakukan yang gituan sebelum kepulangan suaminya. Siang, malam, ketika mandi, Bahkan kalau pas lagi horney ketika isteriku udah pulng dan suaminya jg sdh dirumah, kami juga melakukannya di hotel.

1 komentar: