Perkosaan Imah

Imah berjalan sendirian dari pasar menuju rumahnya. Hari ini Imah terlihat sangat cantik dengan jilbab dan baju warna pink dan rok hitam panjang. Ketika melintas di depanku, mataku segera tertuju ke bagian dada Imah, yang walaupun tertutup jilbabnya namun dari samping terlihat menonjol dan montok. Tanpa sadar gairahku naik melihat tubuh Imah. Entah darimana, timbul niat untuk memperkosa Imah.
Aku tahu kalau jam segini rumah Imah kosong karena Bapak dan Ibunya belum pulang kerja.

Kuikuti Imah yang sudah sampai di rumahnya. Kulongokkan kepala dari luar pagar rumah Imah. Imah yang masih di teras depan, melihatku dan mempersilahkan aku masuk. Aku beralasan ingin main ke rumahnya dan meminjam koran hari ini. Imah yang tidak curiga kepadaku mempersilahkan aku masuk ke rumahnya.
Aku segera melihat-lihat keadaan sekitar rumah Imah. Setelah kupastikan keadaan rumah Imah aman, kudekati Imah yang sedang berdiri di dekat TV. Segera kudekap tubuh Imah dari belakang dan kupegang kedua tangannya erat-erat. Imah yang kaget segera meronta berusaha membebaskan diri. Kutarik badan Imah dengan paksa ke kamarnya dan kubaringkan dia di kasurnya. Segera kubungkam mulut Imah yang belum sempat berteriak dengan tangan kiriku, dan kugunakan tangan kanan untuk memegangi kedua tangan Imah.

Imah masih meronta sekuat tenaga untuk membebaskan diri. Segera kutindihkan badanku untuk mengurangi gerakan tubuh Imah dan kuarahkan mulutku ke wajah Imah yang terlihat cantik dengan jilbab pinknya.
Kucium dan kulumat mulut Imah dengan paksa. Kurasakan hangat nafas Imah yang sudah memburu, yang menambah semangatku untuk melumat habis bibir mungilnya.
"Jangan........Stop............Shhhh..............ah.........jangan ", kata Imah pelan dengan wajah memelas.

Tapi aku tidak peduli lagi. Kugerak-gerakkan lidahku untuk menerobos mulut Imah yang menutup rapat. Setelah sedikit terbuka kusapukan lidahku ke seluruh rongga mulut Imah. Beberapa kali lidahku bertemu dengan lidah Imah. Sambil terus melancarkan serangan ke mulut Imah, kugunakan tanganku untuk meremas-remas dada Imah dari luar baju dan jilbabnya. "Emph.....jangan.........stop.......ahh...." terdengar gumaman Imah di tengah suara nafasnya yang terengah-engah.

Setelah beberapa saat, gerakan meronta. Tenaga Imah sudah banyak berkurang. Tubuhnya terlihat sedikit menggeliat tidak kuat menahan remasanku pada susunya dan lumatanku pada bibirnya. Setelah Imah sudah berhenti meronta, kulepas pegangan tanganku pada kedua
tangannya.
Kali ini kugunakan kedua tanganku untuk meremas-remas kedua susu Imah. Tubuh Imah semakin menggeliat, dan bergoyang ke kanan dan kekiri. Sambil tetap menindih kugunakan satu tanganku untuk membuka resleting celanaku dan menurunkan celana dan celana dalamku hingga lutut. Kuangkat sedikit badanku dari tubuh Imah. Lalu kutarik ujung rok panjang yang dikenakan Imah hingga pinggang. Imah yang tadi sudah mulai tenang kembali bereaksi. Dengan sisa-sisa tenaganya dia berusah meronta dengan menggerak-gerakkan badannya.
Segera kutindihkan lagi badanku ke badan Imah dan kuarahkan lagi mulutku ke wajahnya. Dengan tangan kanan kutahan tangan Imah yang berusaha mendorong badanku, sementara tangan kiriku kugunakan untuk menarik celana dalamnya kebawah.
Setelah berhasil membuka celana dalamnya, kuraba seluruh permukaan memek Imah dengan lembut. Kumainkan jari-jariku di bibir vagina Imah, sambil kusogok pelan-pelan.
Imah yang tadi berontak mulai merasakan rangsanganku pada vaginanya.
"Jangan....shh...............Ahh..........." terdengar lagi desahan dari mulut Imah.

Kutusukkan jariku ke vagina Imah lebih dalam. Setelah kutemukan klitorisnya, kuelus dan kugosok dengan lembut. Tubuh Imah kembali mengeliat-geliat menahan nikmat. Kurasakan vagina Imah sudah mulai becek. Cairan hangat sudah mulai keluar dari vaginanya. Aku sudah tidak tahan lagi. Segera kuarahkan burungku yang sudah bebas dari sarangnya ke arah kemaluan Imah.
Aku sedikit kesulitan memasukkan batang penisku, karena vagina Imah masih sangat sempit dan Imah terus menggerakkan badannya berusaha berontak. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya ujung penisku berhasil menusuk vagina Imah.
Dengan bantuan cairan kewanitaan Imah, penisku berhasil masuk hingga ujungnya. Imah yang benar-benar sudah tidak berdaya hanya bisa terpejam, mulutnya menganga mengeluarkan rintihan dan desahan. Kali ini aku yakin kalau Imah sudah benar-benar kukuasai.
Kulepas pegangan tanganku ke tangan Imah. Sambil terus menyodokkan penisku, kusingkap jilbab Imah yang menutupi bagian dadanya. Kubuka kancing bajunya dan kusingkap branya ke atas. Lalu kuremas-remas lagi buah dadanya. Sesekali Imah masih berusaha memberontak.

Peluh mengalir deras di dahi dan pipinya, serta membasahi jilbab yang dikenakannya. Tubuhnya kembali menggeliat dan kembali terdengar erangan dan desahan dari mulutnya. Beberapa saat kemudian Imah mengerang panjang. Akhirnya Imah mencapai orgasme pada perkosaannya kali ini. Aku puas karena bisa memberikan kenikmatan ini kepada Imah, walau secara paksa.
Beberapa saat kemudian kurasakan penisku berdenyut lebih kencang. Sepertinya spermaku mau keluar. Segera kucabut penisku dari vagina Imah dan kukocok dengan tanganku
di atas badan Imah. Lalu, crot..crot.."Akhhh......"
Aku mendesah panjang merasakan kenikmatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar